Selasa, 24 September 2013

Peribahasa

Menanti-nanti bagaikan bersuamikan raja.
- Menantikan bantuan dari orang yang tidak dapat memberikan bantuan

Sekali air pasang, sekali tepian beranjak; Sekali air di dalam, sekali pasir berubah.
- Setiap terjadi perubahan pimpinannya, berubah pula aturannya

Bagaikan api makan ilalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi.
- Orang yang tidak mampu menolak bahaya yang menimpanya

Hancur badan di kandung tanah, budi baik dikenang jua.
- Budi pekerti, amal kebaikan, akan selalu dikenang meski seseorang sudah meninggal dunia

Alang berjawab, tepuk berbatas.
- Perbuatan baik dibalas dengan perbuatan baik, perbuatan jahat dibalas dengan perbuatan kejahatan pula

Cuaca di langit pertanda akan panas, gabak di hulu tanda akan hujan.
- Sesuatu pasti akan ada identitas atau tanda khususnya

Orang mau seribu daya, bukan seribu dali.
- Jika menghendaki sesuatu, pasti akan mendapatkan jalan, jika tidak menghendaki, pasti mencari alasan

Enak makan dikunyah, enak kata diperkatakan.
- Sesuatu hal haruslah dimusyawarahkan terlebih dahulu

Hawa pantang kerendahan, nafsu pantang kekurangan.
- Hawa nafsu tidak boleh diremehkan harus dijaga sebaik-baiknya

Sekali jalan terkena, dua kali jalan tahu, tiga kali jalan jera.
- Bagaimanapun bodohnya seseorang, jika sekali tertipu, tak akan mau tertipu lagi untuk kedua kalinya

Jangan disesar gunung berlari, hilang kabut tampaklah dia.
- Hal yang sudah pasti, kerjakanlah dengan sabar tidak perlu tergesa-gesa

Sehari selembar benar, setahun selembar kain.
- Suatu pekerjaan yang dilakukan dengan keyakinan dan kesabaran akan membuahkan hasil yang baik

Di mana kayu bengkok, di sana musang mengintai.
- Orang yang sedang lengah mudah dimanfaatkan oleh musuhnya

Tambah air tambah sagu.
- Tambah banyak permintaannya, bertambah pula biayanya
- Bila bertambah anak, akan bertambah pula rezekinya


Terlalu aru berpelanting, kurang aru berpelanting.
- Segala sesuatu yang berlebihan atau kurang akan berakibat kurang baik

Menghela lembu dengan tali, menghela manusia dengan kata.
- Segala pekerjaan harus dilakukan menurut tata cara aturannya masing-masing

Lemak manis jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan.
- perundingan yang baik jangan disia-siakan, tetapi hendaknya dipikirkan secara dalam-dalam

Luka sudah hilang parut tinggal juga.
- Setiap perselisihan selalu meninggalkan bekas dalam hati orang yang berselisih, walaupun perselisihan itu sudah berakhir

Makan hati berulam rasa.
- Menderita karena perbuatan orang yang kita sayang

Untung bagaikan roda pedati, sekali ke bawah sekali ke atas.
- Keberuntungan atau nasib manusia tiada tetap, kadang di bawah dan kadang di atas

Kalau tiada senapang, baik berjalan lapang.
- Jika tidak bersenjata atau tidak bertenaga, sebaiknya mengalah

0 komentar:

Posting Komentar